Gelandang Bertahan Terbaik Arsenal Di Masanya
Pada 1997 pada akhirnya Gilberto kembali lagi ke sepakbola. Dia kembali lagi ke América Mineiro, bawa kesebelasannya memenangkan Série B Brasil untuk promo ke Série A. Slot Judi Online Saat dia berumur 24 tahun pada 2000, América Mineiro kembali terdegradasi dan dia berpindah ke kesebelasan pesaing, Atlético Mineiro.
Di Atlético Mineiro dia dikenalkan ke status anyarnya sebagai pemain tengah bertahan, yang dipandang membuat menjadi pemain sepak bola yang lebih bagus. Carlos Alberto Parreira ialah manager yang membuat menjadi satu diantara pemain tengah bertahan terbaik dunia. Gilberto selanjutnya jadi pemain kunci saat Brasil jadi juara Piala Dunia 2002.
Sesudah jadi juara dunia, Gilberto berpindah ke Arsenal. "Saat saya berpindah ke Arsenal, saya harus mengawalinya kembali dari 0 dengan hidup dan profesi sepakbolaku. Saat saya mengawalinya disana, kupikir itu ialah peluang untuk belajar. Bagiku, Arsenal ialah sekolah yang besar," ucapnya, diambil dari Daily Mail.
Arsène Wenger benar-benar menyenangi Gilberto yang waktu itu berumur 25 tahun. "Yang saya sukai ialah dia bermain simpel. Dia dapat bermain di semua Slot Online Terpercaya
tempat tengah tetapi peranan holding [midfielder] di muka pertahanan ialah yang terbaik," kata Wenger, diambil dari ESPN.
Pada musim invincible, Gilberto jadi gelandang dalam jumlah laga paling banyak ke-2 sesudah Pirès. Dia bermain di dalam 29 laga. Sementara pemain yang tampil terbanyak musim itu di Liga Primer Inggris ialah Jens Lehmann yang selalu bermain sejauh 38 laga.
Gilberto ialah penunjang dana The Street League, tubuh amal Inggris yang mengadakan laga sepakbola untuk beberapa tunawisma, pengungsi, dan pencarian suaka. Pada Juni 2003, dia lakukan perjalanan ke Brasil dalam tour bersama 17 pemain Liga Jalanan. Tour ini terhitung lawatan ke kota aslinya, Lagoa da Prata, dan laga menantang team kota kotor lokal di Stadion Maracanã.
"Siapa saja mereka, pemain sepak bola muda, tua, pemain sepak bola besar; semuanya orang ialah manusia. Ada segi kemanusiaan dibalik tiap pemain sepak bola," kata Gilberto, diambil dari Goal.
"Saya yakin apa yang saya kerjakan saat sebelum sepakbola penting buatku. Benar-benar gampang salah jalan saat kamu telah capai harapan dalam sepakbola. Saya tak pernah kehilangan jalur karena saya pahami begitu susahnya kehidupan di luar sepakbola."
"Untuk seorang yang ingin sukses dalam sepakbola, ia harus pahami jika kehidupan pemain sepak bola tidak segampang itu bila ingin capai beberapa hal luar biasa. Kamu harus berusaha keras bukannya mengeluhkan selama waktu. Untuk berusaha keras, bertanggungjawab, dan mentransfernya ke sepakbola. Buatku, itu namanya bekerja dengan baik sekali."